Sunday, November 27, 2011

PEMUDA ARAB YANG SEDERHANA


Guru  Arab Jalalud-Din Rumi senang sekali menceritakan kisah berikut ini:
Pada suatu hari Nabi Muhammad sedang bersembahyang subuh  di mesjid.  Di  antara orang-orang yang ikut berdoa dengan Nabi adalah seorang pemuda Arab.
Nabi mulai membaca Qur'an dan mendaras ayat yang  menyatakan perkataan  Firaun:  'Aku  ini  dewa  yang  benar.' Mendengar perkataan itu pemuda yang baik itu tiba-tiba menjadi  marah. Ia  memecah  keheningan  dengan  berteriak:  'Pembual busuk, bangsat dia!'
Nabi berdiam diri.  Tetapi  seusai  sembahyang,  orang-orang lain  mencela  orang  Arab  itu dengan gusar: 'Apakah engkau tidak tahu malu? Niscaya doamu tidak berkenan kepada  Tuhan. Sebab,  engkau  tidak  hanya merusak kekhusukan suasana doa, tetapi juga mengucapkan kata-kata  kotor  di  hadapan  Rasul Allah.'
Wajah  pemuda  yang  malang  itu  menjadi merah padam dan ia gemetar   ketakutan,    sampai-sampai    Malaikat    Jibrail menampakkan  diri pada Nabi dan bersabda: 'Assalamuallaikum! Allah berfirman agar engkau menyuruh orang  banyak  berhenti mencaci-maki  pemuda  yang  sederhana  ini.  Sungguh, sumpah serapahnya yang  jujur  berkenan  di  hatiKu,  melebihi  doa orang-orang saleh.'  
Bila kita berdoa, Tuhan melihat ke dalam hati kita dan bukan pada rumusan kata-kata.

Sumber :
(Burung Berkicau, Anthony de Mello SJ, Yayasan  Cipta  Loka Caraka, Cetakan 7, 1994)