Aku dan temanku
pergi ke 'Pasar malam agama.' Bukan pasar dagang. Pasar agama.
Tetapi persaingannya sama
sengitnya, propagandanya pun sama hebatnya.
Di kios Yahudi kami mendapat selebaran yang mengatakan bahwa Tuhan
itu Maha Pengasih dan bahwa bangsa Yahudi adalah umat pilihanNya. Ya,
bangsa Yahudi. Tidak ada bangsa
lain yang terpilih seperti bangsa Yahudi.
Di kios Islam kami mendengar, bahwa Allah itu Maha Penyayang dan Muhammad
ialah nabiNya. Keselamatan diperoleh dengan mendengarkan
Nabi Tuhan yang satu-satunya itu.
Di kios Kristen kami menemukan, bahwa Tuhan adalah Cinta dan bahwa di
luar Gereja tidak
ada keselamatan. Silahkan mengikuti Gereja Kudus jika tidak
ingin mengambil risiko masuk neraka.
Di pintu keluar
aku bertanya kepada
temanku: 'Apakah pendapatmu
tentang Tuhan?' Jawabnya: 'Rupanya
Ia penipu, fanatik dan bengis.'
Sampai di rumah aku
berkata kepada Tuhan: 'Bagaimana Engkau bisa tahan dengan hal seperti
ini, Tuhan? Apakah
Engkau tidak tahu, bahwa selama berabad-abad mereka memberi julukan jelek
kepadaMu?'
Tuhan berkata:
'Bukan Aku yang
mengadakan 'Pasar malam agama'
itu. Aku bahkan
merasa terlalu malu
untuk mengunjunginya.'
Sumber :
(Burung
Berkicau, Anthony de Mello SJ, Yayasan
Cipta Loka Caraka, Cetakan 7,
1994)