Sunday, November 27, 2011

MOHON HATI YANG DAMAI


Dewa   Wishnu  sudah  bosan  mendengarkan  permohonan  salah seorang penyembahnya, hingga  suatu  ketika  ia  menampakkan diri  di hadapannya dan berkata: 'Sudah kuputuskan, aku akan memberikan tiga hal, apa pun yang kau  minta.  Sesudah  itu, tidak ada sesuatu pun yang akan kuberikan kepadamu lagi.'
Penyembah  itu dengan gembira langsung mengajukan permohonan yang pertama. Ia meminta, agar isterinya  mati  sehingga  ia dapat  menikah  lagi  dengan  wanita  lain  yang lebih baik. Permohonannya dikabulkan dengan segera.  
Tetapi ketika teman-teman  dan  sanak  saudaranya  berkumpul menghadiri   pemakaman  isterinya,  dan  mulai  mengenangkan kembali semua sifat baiknya, penyembah ini  sadar  bahwa  ia telah  bertindak  terlampau  gegabah.  Saat itu ia menyadari bahwa dulu  ia  buta  terhadap  segala  kebaikan  isterinya. Apakah ia masih bisa menemukan wanita lain yang sebaik dia?  
Maka  ia  memohon  kepada  dewa, agar menghidupkan isterinya kembali. Kini permohonannya tinggal satu lagi. Ia  bermaksud tidak akan  melakukan  kesalahan untuk kedua kalinya, karena ia sudah tidak akan sempat memperbaikinya lagi. Ia  bertanya kemana-mana.  Beberapa kawannya menasehatinya, agar ia minta diluputkan dari kematian. Tetapi apa  gunanya  tetap  hidup, kata  kawannya  yang  lain,  kalau badannya tidak sehat? Dan untuk apa sehat, kalau tidak punya  uang?  Dan  apa  gunanya uang kalau tidak punya sahabat?
Tahun  demi  tahun  telah  lewat  dan  ia  belum  juga dapat memutuskan apa  yang  harus  dimintanya:  hidup,  kesehatan, kekayaan,  kekuasaan  atau  cinta.  Akhirnya ia menyerah dan berkata  kepada  dewa:  'Berkenanlah  kiranya  Dewa  memberi nasehat, apa yang sepantasnya saya minta?'
Melihat kebingungan orang itu, Vishnu tertawa dan berkata: 'Mintalah  hati yang damai, entah apa pun yang terjadi dalam hidupmu.'

Sumber :
(Burung Berkicau, Anthony de Mello SJ, Yayasan  Cipta  Loka Caraka, Cetakan 7, 1994)